Memang begini, Memang begitu
Suatu ketika saya sedang ngobrol santai dengan teman di pelataran kampus. Pada saat itu kita sedang ngobrol lepas sambil nungguin teman saya yang satu lagi. Ya...pada saat itu kita sedang janjian ketemuan di kampus dan rencananya mau kondangan ke pernikahan teman sekelas. Kira-kira jam 15.38 teman saya datang dengan sepeda motornya yang agak buluk karena sepertinya jarang dicuci itu motor, begitu sampai...dengan santainya dia mengatakan "sialan giliran saya nyampai koq malah hujan"...tanpa berpikir panjang saya langsung nyeletuk, "lho siapa yang lo bilang sialan?" hujanya, atau malah yang bikin hujan? Teman saya agak tersentak, terus dia bilang..emank kenapa?? Karena kalo dua-duanya yang lo maksud, dua-duanya lo salah besar..kalau yang lo bilang sialan adalah yang bikin hujan, sungguh lo sudah sangat kurang ajar terhadap Tuhan lo...kalau yang lo bilang sialan hujan, lo juga masih salah besar, karena kenapa hujan disalahkan? toh hujan itu berkah koq...?
Begitulah....betapa pentingnya kesantunan dalam bertutur kata, betapa tidak? terkadang kita tidak pernah mengedit apa yang mau kita katakan kepada siapapun. dengan teman kita mungkin sering mengatakan sialan, anjing, anjrit, dan lain-lain yang memang sesungguhnya tutur kata itu samasekali tidak sopan. Salah-salah malah kita kebablasan seperti teman saya, seperti perkataan di atas, teman saya bilang "sialan...!! giliran saya nyampai koq malah hujan..." kalau yang dibilang sialan hujan, saya yakin kita tidak sepenuhnya setuju..karena hujan itu berkah lho, Nah...lebih ngeri lagi kalau yang dibilang sialan adalah yang bikin hujan, bisa saya pastikan kita sangat tidak setuju...
Oleh karena itu, siapapun yang baca tulisan ini, meskipun kita tidak bisa menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, minimal marilah kita menjaga kesantunan dalam bertutur kata...!
Ini penting!! karena agaknya kita ini sedang mengalami pergeseran budaya, baik budaya bertutur kata, budaya bertingkah laku, dan lain-lain. Masyarakat seringkali latah, kata-kata atau perkataan apapun yang sedang "ngetren" maka kata-kata itulah yang sering dipakai. Atau itngkah laku atau gaya apa yng sedang "ngetren" maka tingkah laku atau gaya itulah yang ditiru.
Jika begini, tidak selalu harus begitu...
Hidup memang begini dan begitu...
Tapi tidak selalu begini dan tidak selalu begitu....
Begitulah....betapa pentingnya kesantunan dalam bertutur kata, betapa tidak? terkadang kita tidak pernah mengedit apa yang mau kita katakan kepada siapapun. dengan teman kita mungkin sering mengatakan sialan, anjing, anjrit, dan lain-lain yang memang sesungguhnya tutur kata itu samasekali tidak sopan. Salah-salah malah kita kebablasan seperti teman saya, seperti perkataan di atas, teman saya bilang "sialan...!! giliran saya nyampai koq malah hujan..." kalau yang dibilang sialan hujan, saya yakin kita tidak sepenuhnya setuju..karena hujan itu berkah lho, Nah...lebih ngeri lagi kalau yang dibilang sialan adalah yang bikin hujan, bisa saya pastikan kita sangat tidak setuju...
Oleh karena itu, siapapun yang baca tulisan ini, meskipun kita tidak bisa menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, minimal marilah kita menjaga kesantunan dalam bertutur kata...!
Ini penting!! karena agaknya kita ini sedang mengalami pergeseran budaya, baik budaya bertutur kata, budaya bertingkah laku, dan lain-lain. Masyarakat seringkali latah, kata-kata atau perkataan apapun yang sedang "ngetren" maka kata-kata itulah yang sering dipakai. Atau itngkah laku atau gaya apa yng sedang "ngetren" maka tingkah laku atau gaya itulah yang ditiru.
Jika begini, tidak selalu harus begitu...
Hidup memang begini dan begitu...
Tapi tidak selalu begini dan tidak selalu begitu....
1 Comments